Beranda | Artikel
Empat Bahagia dan Sengsara di Dunia - Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaily #NasehatUlama
Sabtu, 30 Oktober 2021

Empat Bahagia & Sengsara di Dunia – Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaily #NasehatUlama

Bab tentang kebahagiaan. Di antara faktor lahiriyah terbesar yang bisa mendatangkan kebahagiaan, adalah apa yang telah dikabarkan oleh Nabi kita Ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau, “Empat perkara yang membahagiakan.”

“Empat perkara yang membahagiakan:

(1) istri yang salihah,

(2) tempat tinggal yang luas,

(3) tetangga yang baik, dan

(4) kendaraan yang nyaman.

Sedangkan empat perkara yang menyengsarakan:

(1) tetangga yang buruk,

(2) istri yang tidak salihah,

(3) tempat tinggal yang sempit, dan

(4) kendaraan yang tidak baik.” (HR. Ibnu Hibban)

Empat hal yang menjadi sebab kebahagiaan seseorang, jika dia mendapatkannya di dunia.

(ISTRI SALIHAH)
Istri salihah atau pasangan yang baik. Letak kebahagiaannya adalah ketika Anda memandangnya, Anda merasa senang. Jika Anda mendengar perkataannya, hati Anda bahagia.Jika Anda pergi meninggalkannya, dia menjaga kehormatan dirinya dan harta Anda. Seperti itulah istri salihah yang merupakan aset kebahagiaan di dunia.

(TEMPAT TINGGAL YANG LAPANG)
Di antara sebab kebahagiaan adalah tempat tinggal yang lapang,
yang lengkap fasilitasnya, sehingga seseorang bisa tenang beristirahat di dalamnya.

(TETANGGA YANG BAIK)
Kemudian, di antara sebab kebahagiaan adalah tetangga yang baik, yang jika melihat kebaikan akan menyebarkannya dan mengajak orang untuk melakukannya, dan jika melihat keburukan, dia menutupinya, dan mengajak orang kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Tetangga yang menginginkan kebaikan untuk tetangganya, sebagaimana ia menginginkannya untuk dirinya. Orang yang memuliakan tetangganya lebih berharga daripada harta benda dunia. Sehingga, tetangga yang baik adalah salah satu faktor terbesar kebahagiaan di dunia.

(KENDARAAN YANG NYAMAN)
Kemudian, kendaraan yang nyaman, yang dengannya Anda mendapatkan apa yang Anda butuhkan, dan mengantarkan Anda ke tempat-tempat yang Anda inginkan, dan berkumpul dengan orang lain, dan teman-teman Anda. Barang siapa dikaruniai empat hal ini, sungguh dia telah mendapat faktor-faktor kebahagiaan lahiriyah di dunia. Adapun orang yang tidak mendapatkannya, sehingga diuji dengan istri yang buruk rupa dan perangainya, yang jika dia memandangnya, hanya menambah keruh jiwanya. jika mendengar ucapannya, hanya mendapati kata-kata buruk dan lisan yang tajam. Jika dia meninggalkannya, dia selalu khawatir dengan hartanya dan keburukan istrinya. Kemudian, orang yang diuji dengan tetangga yang buruk, yang menutupi kebaikan dan menyebarkan keburukan, sehingga jika dia tidak menemukan keburukan tetangganya, akan mengada-adakan fitnah dan menambah-nambah keburukan tentangnya. Demi Allah, ini adalah kesengsaraan! Lalu, orang yang diuji dengan tempat tinggal yang sempit, sehingga dia tidak bisa mendapatkan keinginan dalam hidupnya, karena hal itu mempersempit kehidupannya. Selanjutnya, orang yang diuji dengan kendaraan yang buruk, dia tidak bisa mencapai tujuannya, terhambat di tengah jalan, dan terlambat dalam pertemuannya. Semua hal ini akan menyebabkan kesengsaraan baginya di dunia.

===============================================================================

بَابُ السَّعَادَةِ

وَمِنْ أَعْظَمِ أَسْبَابِ الْحِسِّيَّةِ لِلسَّعَادَةِ

مَا أَخْبَرَنَا بِهِ نَبِيُّنَا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيْثُ قَالَ

أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ

أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ

الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ وَالْجَارُ الصَّالِحُ وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ

وَأَرْبَعٌ مِنَ الشَّقَاوَةِ

الْجَارُ السُّوءُ وَالْمَرْأَةُ السُّوءُ وَالْمَسْكَنُ الضَّيِّقُ وَالْمَرْكَبُ السُّوءُ

أَرْبَعٌ مِنْ سَعَادَةِ الْعَبْدِ إِذَا وُجِدَتْ فِي دُنْيَاهُ

الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ الزَّوْجَةُ الصَّالِحَةُ

وَسَعَادَتُهَا أَنَّكَ إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ

وَإِذَا سَمِعْتَ كَلَامَهَا طَيَّبَتْ قَلْبَكَ

وَإِذَا غِبْتَ عَنْهَا أَمِنْتَهَا عَلَى نَفْسِهَا أَمِنْتَهَا عَلَى مَالِكَ

فَتِلْكَ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ كَنْزُ السَّعَادَةِ فِي الدُّنْيَا

وَمِنْ أَسْبَابِ السَّعَادَةِ الْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ

كَثِيرُ الْمَرَافِقِ الَّذِي يَرْتَاحُ فِيهِ الْإِنْسَانُ

وَمِنْ أَسْبَابِ السَّعَادَةِ الْجَارُ الصَّالِحُ

الَّذِي إِذَا رَأَى خَيْرًا نَشَرَهُ وَشَجَّعَ عَلَيْهِ

وَإِذَا رَأَى سُوءًا سَتَرَهُ وَأَمَرَ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَى عَنِ الْمُنْكَرِ

جَارٌ يُحِبُّ لِجَارِهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

جَارٌ إِكْرَامُهُ لِجَارِهِ أَطْيَبُ عِنْدَهُ مِنْ كُنُوزِ الدُّنْيَا

فَالْجَارُ الصَّالِحُ مِنْ أَعْظَمِ أَسْبَابِ سَعَادَةِ الدُّنْيَا

وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيءُ

الَّذِي يُحَقِّقُ لَكَ مَقْصُودَكَ

وَيُوصِلُكَ إِلَى الْمَكَانِ الَّذِي تُرِيدُهُ

وَتَكُونُ مَعَ النَّاسِ مَعَ رِفْقَتِكَ

فَمَنْ رُرِقَ هَذَا فَقَدْ رُرِقَ أَسْبَابَ السَّعَادَةِ الْحِسِّيَّةِ فِي الدُّنْيَا

أَمَّا مَنْ حُرِمَ ذَلِكَ فَكَانَتْ لَهُ امْرَأَةُ سَوءٍ وَسُوءٍ

إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا لَمْ يَرَ إِلَّا مَا يُكَدِّرُهُ

وَإِذَا اسْتَمَعَ إِلَيْهَا لَمْ يَسْتَمِعْ إِلَّا لِقَوْلٍ بَغِيضٍ وَلِسَانٍ سَلِيطٍ

وَإِذَا غَابَ عَنْهَا خَافَ عَلَيْهَا مِنْهَا وَخَافَ عَلَى مَالِهِ مِنْهَا

وَمَنِ ابْتُلِيَ بِالْجَارِ السُّوءِ

الَّذِي يَدْفِنُ الْمَحَاسِنَ وَيُظْهِرُ الْمَسَاوِئَ

إِنْ لَمْ يَجِدْ سَيِّئَةً لِجَارِهِ كَذَبَ عَلَى جَارِهِ

وَأَضَافَ إِلَيْهِ السَّيِّئَاتِ فَذَاكَ الشَّقَاءُ وَاللهِ

وَمَنِ ابْتُلِيَ بِمَسْكَنٍ ضَيِّقٍ

لَا يُحَقِّقُ الْمَقْصُودَ لَهُ فِي حَيَاتِهِ فَإِنَّ ذَلِكَ يُضَيِّقُ عَلَيْهِ حَيَاتَهُ

وَمَنِ ابْتُلِيَ بِمَرْكَبٍ سُوءٍ

لَا يُحَقِّقُ الْمَقْصُودَ يَقْطَعُ الْإِنْسَانَ فِي الطَّرِيقِ وَيُؤَخِّرُهُ عَنْ رِفْقَتِهِ

فَإِنَّ هَذَا يُسَبِّبُ شَقَائَهُ فِي الدُّنْيَا

 

 


Artikel asli: https://nasehat.net/empat-bahagia-sengsara-di-dunia-syaikh-sulaiman-ar-ruhaily-nasehatulama/